WELCOME

” Blogger ini bukan merupakan forum penghakiman ataupun penuduhan. tetapi merupakan kesempatan proses pembelajaran strategis untuk mengasah dan membangun nalar yang konstruktif/kristis, kemampuan konseosi dan taktik belajar yang efektif

Kamis, 21 Oktober 2010

CERITA DUA INSAN MANUSIA TENTANG INDONESIA


A.       Prolog
Dua orang sahabat, berjumpa disuatu desa terpencil, bilang saja, Jody namanya, bersama teman si ledy. Betapa senangnya mereka, setelah sekian lama berjuang, di desa maupun di kota, menghadang moncong peluru atau pun samurai yang menganga, membuat mereka lama sekali berpisah. Mereka berdua lalu bernostalgia, ketika berjumpa.

Sungguh!....,banyak sudah, yang berubah!, anak-anak tumbuh dewasa, wajah kampung sudah lain, gadis-gadis desa tak lagi selugu yang dulu, andong tak lagi menjadi menjadi tumpangan istimewa, bahkan cenderung terkikis habis.Kata si ledy merenung.

Tiba-tiba saja Jody menyanggah, ini yang disebut perubahan….! Dalam hidup ini tidak ada yang kekal. Semua pasti berubah, itu sudah alami, sudah dari sononya. Dulu kita muda, gagah, idealis dengan bambu runcing kita berjuang, sekarang kita sulit melangkah termakan usia, tapi juga digrogoti perubahan.Si ledy akhirnya sadar, dan mencoba memahami ulasan si Jodi seolah sebuah petuah.

Tapi..........kata si ledy, suatu hal yang tak dapat saya pahami, adalah karena negeri ini mau berubah katanya? Baguskan,? Kalau ada perubahan di negeri ini, pertumbuhan ekonomi maju pesat, lihat dulu jarang mobil mewah di jalanan, sekarang orang kampung punya mercy, (heh, itu bukan karena korupsi, nyeletuk si ledy, ei…jangan sembarangan ngomongnya, bisa di bui) Sanggah ledy.

Katanya sudah ada kebebasan pers! Itu pers, bukan untuk orang kecil, tahu? Cetus si Jodi. Kemajuan juga dibidang politik, kalau dulu kita hanya jago kandang, maka sekarang kita sudah Go International, sudah menjadi anggota negara-negara islam lagi! (Ok), khan hebat bukan, Lho(jadi kita sekarang negara islam? Wah ngomong gini kita bisa masuk penjara)!, Kita khan negara Pancasila, ala nanya politik lagi, Kalau soal politik tanya di DPR sana, mumpung sekarang mereka lagi Amandamen UUD 45, Jangan-jangan UUD kita berubah! Nah itu yang saya ngak tahu,....Kalau UUD 45 kita berubah, khan negara ini berubah? Terus perjuangan kita yok opo!

Belum puas dengan masalah politik, ledy bagai orang kampung yang lugu, bertanya kaget, eh....! sekarang katanya sudah boleh beli senpi, apa itu............Senjata api, aduh ketinggalan zaman sekali kamu ini, heh.....ledy, itu hanya boleh untuk pembesar dan konglomerat kalau kita yang melarat begini mana bisa, mahal harganya dan itu untuk jaga diri, yang kecil-kecil seperti kita mana mungkin? Lho kita ini khan pejuang, malah senjata kita suruh dikumpulkan, ya, itu khan supaya jangan kita menjadi pemberontak tetapi tetap pejuang, ia khan?.

Tapi ini khan negara hukum? Sudahlah jangan bicara seperti kita ini, ahli hukum, sebab hukum itu sulit untuk ditegakkan, yang mudah dilaksanakan adalah Upaya Hukum. Kita lihat salah satu kemajuan terpenting, yang digelar Bpk Prisiden baru kita, adalah mengusahakan pemberantasan korupsi, terus hasilnya? Khok tanya saya? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang kata kang Ebit. Waduh ngomong sama kamu ini, membingungkan, kata si ledy, bukan cuman kamu yang bingung, saya juga bingung khok? Ha....ha....ha...?

Hei, ledy sekarang kamu lihat dimana-mana jarang kita lihat hutan cemara, tapi hutan menara setinggi langit, itu harus menjadi kebanggaan kita, bahwa hasil perjuangan kita bisa dinikmati anak cucu kita. Tapi kok, ada yang bilang negeri ini bukan warisan nenek moyang kita, tetapi titipan anak cucu kita? Oh itu karena para konglomerat menebang pohon sembarangan, sehingga banjir membunuh banyak orang dan membuat anak cucu kita melarat. Maksudnya kita jangan serakah sehingga anak cucu kita menjadi pengemis di negerinya sendiri!.

Oh apa itu yang dibilang Globalisasi thokh, ya mungkin saja ketika saat itu tiba, kita sama sekali tidak siap, terlebih anak cucu kita. Eh, Jody, kita bangga dengan gedung-gedung yang tinggi-tinggi, tapi ternyata masih banyak daerah yang kumuh yang memprihatinkan, dan itu ada dimana-mana!

Oh itu tak usah takut, sebab sekarang sudah mulai dibongkar, sebab gara-gara mereka.......jakarta banjir? Lho, kok mereka yang di kambing hitamkan, bukan pembangunan jakarta sembarang, sehingga air tidak bisa kemana-mana? Ah, kalau soal itu saya tidak tahu, sebab saya bukan presiden yang harus mempertanggung jawabkan janji saya dalam 100 hari, saya ini Cuma bolomu.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar