WELCOME

” Blogger ini bukan merupakan forum penghakiman ataupun penuduhan. tetapi merupakan kesempatan proses pembelajaran strategis untuk mengasah dan membangun nalar yang konstruktif/kristis, kemampuan konseosi dan taktik belajar yang efektif

Kamis, 21 Oktober 2010

REVOLUTIONS ADALAH PEMBEBASAN RAKYAT JELATA DARI KETERTINDASAN POLITIK TIRANI


A.       Prolog
Orang selalu mendefenisikan bahwa fevolusi merupakan perampasan kekuasaan secara paksa dari kaum penguasa, kaum elite maupaun kaum borjuis kepada rakyat jelata. Tetapi rovolusi yang dimaksud disini adalah pembebasan rakyat jelata dari ketertindasan politik tirani dengan cara mereformasi struktur dan sistem kepemerintahan yang ada. Ideologi konservatif revolusioner identik dengan pertumpahan darah yang di mana pada tahun 1789, terjadi revolusi besar-besaran di Prancis, anatara kaum proletar dan kaum penguasa karena faktor industrialisasi yang semakin maju dan petani semakin tertindas dengan kebijakan/aturan yang dibuat oleh penguasa, selanjutnya pada tahun-tahun berikut diikuti oleh cina dan kuba.

Perubahan struktur dan sistem dari ketiga negara ini tidak di artikan dengan revolusi berdarah karena penekanan mereka pada mikro dan egaliterian antar sesama manusia dalam mempertahan hidupnya. Penegakkna simbol keadilan merupakan harapan semua negara dan harus menjadi mutlak tanpa ada embel-embel. Kalau ada orang yang mengatakan Indonesia perlu direvolusi atau tidak? Maka jawaban saya ya. Apabila masyarakat Indonesia menginginkan/mendabahkan keadilan dan kejateraan. Dan jawaban tidak apabila bangsa Indonesia melakukan revolusi dengan tindakan pertumpahan darah. Tetapi kita harus melakukan revolusi dengan penuh antusiame dan progesif agar keadaan yang kita inginkan dapat terwujud dengan perjuangan yang tidak mengorbankan nyawa. Revolusi bukan hanya sebatas kata hiasan belaka tertapi didalam kata tersebut tersimpul sebuah makna yang mempunyai arti yang mendalam demi terbentuknya demokratisasi dalam NKRI.

Paridigma modern telah melahirkan tesis semangat kapitalisme tidak bermoral dan neolibarisme yang telah menyesengsarakan negara-negara berkembang, dengan produk kapitalis melaui media massa maupun electronik dan tanpa disadari kita telah menjadi korban dari neoliberalisme. Entertaiment menjadi barang komersial yang tak ternilai harganya, dengan pola busana dan penampilan ala britis yang mengoyahkan hati rakyat dengan logo/simbol citra diri. Kapitalis melahirkan kaum miskin kota dan dengan mengintervensi kebijakan pemerintah. Kapitalis saat ini sangat dominan dalam mengambil suatu tindakan seperatis atas ketidak puasan terhadap kebijakn politik. Muncul ideologi modern telah melahirkan tindakan anarkis, seperti pembuatan senjata pemusna massal, teknologi canggih, barang komoditi dengan nilai transaksi yang tinggi dll. Doktrin semacam ini sedang gencar di berbagai negara maju demi tercapainya imprealisme politik serta mempangaruhi ekonomi, sosial dan budaya negara berkembang.

Antitesis ideologi dari kapitalis dan neolibarisme modern adalah tingkatkan mutu pendidikan dan pemberdayaan politik pada masyarakat sehingga masyarakt mempunyai amunisi dalam taraf kesejahteraan. Perang ideologi antar negara asia dan negara barat telah terjadi saat ini, dimana Indonesia telah bersepakat dengan korea untuk pembuatan senjata pembunuh massal (Nuklir) dengan alasan menjaga keamanan negara dari kelompok sparatis yang ingin memporak-poranda sistem ketahan negara. Alasan seperti ini tidak mempunyai landasan/filosofi yang kuat karena karena indonesia masih meraih kedudukan tingkat kemiskinan yang tinggi khususnya di asia. Suatu pertanyaan reflektif yaitu kenapa Indonesia yang kaya raya dengan SDA, Ekosistem Alam yang indah, panoram flora dan fauna yang tak ternilai, kok tidak bisa makmur seperti negara-negara lain? (Negara-Negara yang tidak memiliki SDA & keIndahan alam seperti Indonesia kok rakyatnya bisa makmur?).

Korupsi telah menjadi berakar dan menjadi darah daging dalam birokrasi kita, sistem birokrasi dengan struktur yang gemuk tanpa ada kontribusi kepada masyarakat, kaya akan UU, tetapi semua itu hanyalah sebuah aturan yang menjadi simbol belaka dari kapitalisme dan penguasa demi mencapai kekuasaan dengan finansial. Pemahaman seperti ini adalah suatu pemahaman ortodoks yang tidak seharus nya terjadi pada rakyat, menset birokrat kita telah termakan oleh doktrin kapitalisme, bukan menjadi arif dalam bertindak dan mengambil keputusan demi terciptanya masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera.

Sekarang ini politikus Indonesia sedang menggarap konsep masyarakt madani, dengan konsep seperti merupakan konsep yang mengkotak-kotakan masyarakat, dalam artian masyarakat minoritas akan selalu di kucilkan dan masyarakat mayoritas akan selalu menjadi pengusa. Ini merupakan konsep politik yang berkepentingan demi status SARA, karena menciptakan komunitas-lomunitas tersenidiri dengan doktrin religi menjadi ambisi dalam dunia perpolitikan, semua negara membutuhkan pendidikan yang murah dan kesehatan gratis, contoh prisiden iran ahmadinedja, tidak pernah tinggal di istana ataupun rumah elit, tetapi dia tinggal di tengah-tengah pemukiman masyarakat miskin, rumahnya juga tanpa diplester, tanpa meja, ini merupakan suatu bukti bahwa prisiden iran tidak bangga dengan identitasnya, tetapi dia pingin agar masyarakat hidup dengan penuh kecerdasan dan kemakmuran. Dia juga meminta kepada Prisiden Amerika agar tidak melakukan tindakan kolonialisme, dan kembalikan harka dan marthabat muslim, sebab Amerika telah melakukan pelecehan terhadap agama muslim.

Foundhing and father kita telah melakukan yang terbaik bagi negeri ini contohnya Soekarno, Bung Hattha, Tan Malaka dll, mereka telah memperjuangkan nasib bangsa Indonesia dari tangan penjajah, dengan ideologi dan pengetahuan yang cukup luar biasa. Paradigma berpikir Soekarno, Bung Hattha dan Tan Malaka, tidak terlepas dari konteks sosial, yang dimana, pemikirannya di adobsi dari Karl Maxisme, Lenisme, Engglas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar